F Cara Mengambil Foto pada Kondisi Redup atau Gelap | Helopedia.com

Cara Mengambil Foto pada Kondisi Redup atau Gelap

Cara Mengambil Foto pada Kondisi Redup atau Gelap - Dalam mengambil alih sebuah gambar atau memotret suatu objek, pasti saja kamu mampu melakukannya di mana saja dan juga kapan saja, asal kamu sadar sebagian tehnik pentingnya. Dapat menguasai kamera kamu sendiri, merupakan perihal paling mendasar untuk memperoleh hasil foto yang baik meski kamu berada pada situasi yang tidak cukup memungkinkan.

Banyak belajar dan mengamati adalah kunci kamu di dalam menuju keberhasilan di dunia fotografi maupun videografi. Banyak cara yang mampu kamu melaksanakan untuk mampu mempelajari segala perihal seputar dunia fotografi, layaknya membaca buku, atikel, dan juga menyaksikan video-video menarik di YouTube pasti mampu menjadi sumber belajar kamu.

Selain menguasai kamera kamu sendiri, kamu terhitung perlu banget untuk menguasai sebagian tehnik mutlak untuk mampu memperoleh hasil foto yang menarik. Seperti misalnya, tehnik mengambil alih foto pada situasi low light atau minim cahaya.

Mungkin untuk kamu yang masih tidak sadar menahu, saat berada di dalam situasi minim cahaya, kamu dapat segera saja mengfungsikan flash kamera kamu supaya tak sebabkan hasil foto kamu menjadi gelap. Padahal, untuk memperoleh hasil foto yang baik, flash hanya digunakan untuk sebagian situasi saja.
Dan untuk mampu mengetahuinya lebih jauh lagi, kami dapat segera membagikan kepada kamu sebuah siasat pengambilan foto pada situasi low light atau minim cahaya

  • Dekatkan Subjek pada Sumber Cahaya


Hanya tersedia dua cara untuk kamu mampu memperoleh hasil foto yang baik saat dapat memotret di area yang minim cahaya. Pertama, dengan mendekatkan subjek foto kamu pada sumber cahaya
Hal itu sebenarnya memungkinkan kalau subjek foto kamu adalah kawan kamu sendiri, menjadi kamu mampu menyuruhnya untuk sedikit berganti atau rubah ke area dengan sumber cahaya yang lebih memadai.

Namun, bagaimana kalau subjek foto kamu itu orang asing? Atau apalagi benda mati yang menarik perhatian kamu? Kamu tentu saja tak dapat kemungkinan mampu memindahkannya atau menyuruhnya untuk berganti sedikit, bukan?
Oleh sebab itu, kemungkinan tips yang satu ini hanya mampu berlaku untuk satu atau dua orang kawan kamu, ya

Kuasai Pengaturan Segitiga Eksposure

Dan pilihan kedua, yakni bermain dengan segitiga eksposure.
Saat kamu memiliki sebuah kamera, mutlak sekali untuk kamu mampu sadar rancangan segitiga eksposure ini, sebab pasti saja ilmu layaknya ini dapat amat berfungsi untuk kamu saat memotret pada situasi low light.
Segitiga eksposure ini sendiri meliputi, aperture, shutter speed, dan juga ISO, yang tentu saja dapat berperan mutlak sekali di dalam tingkatkan kualitas foto low light kamu.

Aperture

Besar bukaan diafragma atau aperture pada lensa kamu, dapat amat berpengaruh pada banyaknya cahaya yang masuk pada lensa kamera kamu. Semakin lebar bukaan lensa, maka dapat tambah banyak pula cahaya yang masuk supaya sebabkan hasil foto kamu menjadi lebih cerah apalagi pada situasi low light sekalipun.
Namun, untuk kamu yang masih belum sadar rancangan aperture, tambah kecil angka aperture maka dapat tambah lebar pula bukaan diafragma lensa kamu. (f/1.8 lebih lebar berasal dari f/4).

Saat memotret pada situasi low light layaknya di di dalam ruangan yang minim cahaya atau pada malam hari, usahakanlah untuk mengfungsikan lensa dengan aperture selebar mungkin, layaknya f/1.8 atau f/2. Untuk mampu memperoleh aperture selebar ini, kamu mampu mengfungsikan lensa fix 50mm f/1.8, untuk harga yang murah dan hasil yang lebih baik.

  • Depth of field sempit


Perlu kamu ketahui, mengfungsikan aperture yang lebar tentu saja terhitung dapat membuahkan depth of field yang lebih sempit. Konsepnya sih, tambah lebar aperture, maka dapat tambah mempersempit depth of field pada lensa kamera kamu. Dampak berasal dari sempitnya depth of field ini, lensa kamu hanya mampu fokus pada satu hingga dua orang saja dan menyisakan objek lainnya di dalam situasi blur.

Jadi kamu perlu waspada saat mengatur aperture untuk foto berkelompok.

  • Shutter Speed


Selanjutnya, tersedia shutter speed yang merupakan cara ke dua kamu di dalam mengatur eksposure yang terkandung pada kamera. Konsep berasal dari shutter speed ini sendiri, tambah cepat kamu mengatur shutter speed, maka dapat tambah sedikit cahaya yang masuk.


  • Pengaturan Shutter speed pada Low light


Namun, tambah lambat kamu mengatur shutter speed pada kamera kamu, hasil foto kamu justru dapat nampak blur dan kamu tentu saja dapat lebih menjauhkan itu. Jadi, kecerdikan kamu dapat amat diperlukan di dalam mengatur shutter speed pada situasi low light.

Umumnya pada kamera type full frame, kamu mampu memperoleh hasil foto yang tajam tanpa blur, dengan mengfungsikan tingkat shutter speed yang mirip dengan ukuran focal length lensa yang sedang kamu pakai. Semisal, kamu sedang mengfungsikan focal length 60mm maka gunakanlah tingkat shutter speed 1/60 detik.

Sementara untuk kamu yang tidak mengfungsikan kamera type full frame, idealnya shutter speed yang tepat digunakan saat situasi low light adalah 1/45 detik. Hanya saja, kalau objek foto kamu banyak bergerak, kamu tentu saja perlu untuk tingkatkan shutter speed kamu.

Pengaturan ISO

Segitiga eksposure terakhir, adalah ISO.

Tak jauh berbeda sebenarnya dengan shutter speed, untuk mengatur ISO sendiri kamu terhitung perlu cerdik-cerdiknya melacak nilai yang tepat untuk hasil foto kamu. Karena tambah kecil nilai ISO, tambah gelap hasil foto kamu, saat itu, tambah tinggi nilai ISO, maka dapat tambah banyak pengaruh noise pada foto kamu.

Tingkat ISO 1600 sebenarnya terhitung telah mampu membuahkan foto yang terang. Jadi, usakan saja untuk tidak mengfungsikan ISO di atas 1600.

Gunakan Flash untuk Foto Grup

Ada sedikit pengecualian untuk kamu yang dapat memotret sekelompok teman-teman kamu di area dengan situasi low light atau minim cahaya, sebab memperlebar ukuran diafragma atau aperture pada lensa kamu justru dapat memperburuk hasil fotonya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bukaan lensa kamera yang amat lebar mampu sebabkan sempitnya depth of field pada hasil foto kamu dan sebabkan sebagian orang yang tersedia pada foto nampak blur.

Untuk menangani perihal ini, kamu perlu mengfungsikan flash yang tersedia pada kamera kamu atau kamu mampu mengfungsikan flash eksternal sebagai sumber cahaya, dengan catatan flash eksternal ini mengarah pada langit-langit ruangan atau dinding sebagai pemantul cahaya, supaya tak membuahkan cahaya yang amat tajam pada subjek foto kamu.

Flash untuk foto grup

Saat kamu mengfungsikan flash, bukan bermakna kamu boleh mengfungsikan ISO yang rendah. Idealnya, ISO yang tepat saat kamu mengfungsikan flash adalah 400.

helopedia Updated at: 22.07
close
==Close==