F Cara Membuat Foto Panorama Menggunakan Kamera DSLR Canon dan Nikon | Helopedia.com

Cara Membuat Foto Panorama Menggunakan Kamera DSLR Canon dan Nikon

Cara Membuat Foto Panorama Menggunakan Kamera DSLR Canon dan Nikon - Saya menulis tutorial ini bagi mereka yang ingin belajar perihal fotografi pemandangan dan bagaimana cara memotret dan menjahit pemandangan memakai sebuah point. Teknik ini terdiri berasal dari dua bagian. Pertama, memotret lebih dari satu adegan memakai kamera, lalu kedua, memakai software spesifik untuk menyelaraskan dan menjahit semua gambar untuk membentuk satu gambar panorama. Saya bakal coba memperlihatkan cara untuk memicu gambar pemandangan yang menakjubkan berasal dari suatu objek terhitung landscape.

Mungkin Anda dulu berdiri di atas sebuah bukit atau semacam outlook dan menikmati pemandangan yang indah mulai berasal dari kiri ke kanan, memicu Anda memindahkan kepala cuma untuk memandang semua adegan yang ada? Jika Anda punyai salah satu moment seperti itu, aku percaya Anda terlampau meminta ingin mengabadikan keindahan yang Anda saksikan memakai kamera digital. Sementara lebih dari satu kamera moderen punyai kebolehan merekam video dan Anda pasti sanggup menangkap semua adegan melalui video. Tapi bagaimana kecuali Anda ingin merekamnya didalam sebuah gambar? Kabar baiknya adalah bahwa teknologi pas ini sangat mungkin kita untuk menangkap adegan berikut melalui teknik fotografi panorama.

Apa Itu Fotografi Panorama?

Fotografi pemandangan terhitung dikenal sebagai "fotografi format lebar", adalah teknik spesifik yang menjahit lebih dari satu gambar yang dihasilkan oleh kamera yang sama, lantas gambar-gambar berikut digabung untuk membentuk satu foto lebar (vertikal atau horizontal). Istilah "panorama" secara harfiah bermakna "melihat semua", dan pertama kali berasal berasal dari pelukis yang ingin menangkap pandangan yang luas berasal dari landscape.

Foto-foto pemandangan pertama dibikin bersama dengan cuma menyelaraskan hasil cetak film yang tidak berubah bersama dengan terlampau baik, sebab itu hampir tidak mungkin untuk prima menyelaraskan lebih dari satu foto. Dengan penemuan komputasi personal, kemajuan didalam perangkat lunak komputer dan fotografi digital, saat ini jauh lebih enteng untuk mencampurkan lebih dari satu gambar digital bersama-sama memakai software khusus. Bahkan, memakai teknik fotografi yang pas dan peralatan panorama, saat ini mungkin untuk memicu pemandangan hampir prima terhadap resolusi yang terlampau tinggi. Beberapa fotografer lebih-lebih menjahit ratusan gambar resolusi tinggi untuk memicu pemandangan "gigapixel" raksasa. Hari ini, fotografi pemandangan digital yang lumayan tenar dan umum tidak cuma di kalangan fotografer landscape, tapi terhitung di kalangan arsitektur dan fotografer cityscape.

Fotografi pemandangan sanggup menjadi lumayan kompleks dan mahal, terkait terhadap apa yang Anda cobalah lakukan. Misalnya, menciptakan gambar pemandangan didalam fotografi arsitektur membutuhkan kamera dan lensa yang kudu dikalibrasi terhadap peralatan pemandangan khusus, untuk menghambat garis lengkung, distorsi dan jahitan yang tidak pas terhadap objek dekat. Akan tapi Anda masih sanggup berhasil mengambil alih gambar pemandangan landscape besar tanpa kudu investasi terhadap peralatan kamera, asalkan Anda mengerti bagaimana melakukannya bersama dengan benar. Pada artikel ini, aku bakal fokus terhadap mengambil alih gambar pemandangan baik mengandalkan genggaman tangan atau bersama dengan pertolongan tripod, tanpa kudu menghabiskan anggaran terhadap tiap-tiap peralatan tambahan.

Jenis Foto Panorama

Sedangkan kata "panorama" secara otomatis mengasumsikan bahwa itu bakal menjadi gambar lebar horizontal atau vertikal. Menurut pendapat saya, tidak kudu tetap seperti itu. Jika aku menjahit lebih dari satu gambar bersama-sama dan ternyata masih seperti gambar persegi, aku masih menganggap itu sebagai gambar pemandangan resolusi tinggi. Berikut adalah bagaimana aku mendefinisikan gambar panorama:
1) Wide Angle Panorama - sesuatu yang tampak seperti foto sudut lebar, yang mencakup kurang dari 180 derajat, entah itu horizontal atau vertikal. Panorama sudut lebar bahkan dapat terlihat seperti gambar biasa, kecuali mereka dijahit dengan tambahan beberapa foto lagi dan karena itu ia akan memiliki resolusi lebih.



2) 180 Degree Panorama - ini panorama yang mencakup 180 derajat dari kiri ke kanan. Jenis panorama ini terlihat sangat lebar, meliputi area yang luas.



3) 360 Degree Panorama - untuk panorama yang satu ini mencakup hingga 360 derajat. Jenis panorama ini terlihat lebih luas lagi dan meliputi seluruh adegan dalam satu gambar super lebar.



4) Spherical Panorama - juga dikenal sebagai "planets". Ini adalah panorama 360 derajat yang dikonversi ke gambar bola menggunakan teknik post-processing khusus.



 Bagaimana Cara Memotret Panorama?


Sekarang mari kita membahas pokoknya, bagaimana cara Anda menangkap gambar yang akan digunakan untuk membuat panorama? Di sini saya menuliskan dua cara untuk menangkap gambar panorama:

1. Mengambil Gambar Horizontal - metode yang mudah dan cepat untuk membuat panorama, di mana resolusi tidak begitu penting. Berikut adalah contoh panorama yang terdiri dari dua gambar horizontal:


2. Mengambil Gambar Vertikal - cara yang lebih disukai untuk menangkap panorama. Gambar vertikal menangkap lebih banyak area langit dan tanah, sehingga menghasilkan panorama resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang horizontal. Berikut adalah empat tembakan vertikal yang kemudian dijahit menjadi satu foto panorama:


Saya pribadi mencoba menghindari menembak secara horizontal, karena khawatir kehilangan terlalu banyak resolusi akibat terjadi beberapa cropping yang diperlukan setelah panorama dijahit melalui software khusus. Panorama vertikal jauh lebih baik dalam hal itu dan mereka selalu menghasilkan resolusi yang lebih baik daripada panorama horizontal.

Coba Anda lihat ulang dua semisal gambar pemandangan di atas, seluruh gambar saling tumpang tindih kira-kira 50%. Cara berikut sehingga software apa-pun yang digunakan untuk menjahit gambar-gambar panorama, mesti saling tumpang tindih bersama margin tertentu, sehingga poin keserasian diidentifikasi bersama benar. Poin keserasian berfungsi sebagai flag untuk algoritma jahitan yang mulus menggabungkan gambar dan memotong sisa gambar. Margin tumpang tindih adalah subjek berasal dari opini dan saat lebih dari satu orang menganjurkan 20-30% tumpang tindih, saya teristimewa melakukannya bersama kira-kira 50%.

Peralatan Kamera

  1.     Kamera Digital - sejauh kebolehan kamera itu sendiri, kamera apa-pun mesti bekerja bersama baik selama eksposur (aperture, shutter speed dan ISO) dapat dikunci. Idealnya, Anda memerlukan sebuah kamera digital yang dapat menembak dalam mode Manual (M) penuh (lebih dianjurkan DSLR).
  2.     Lensa - Saya mendapatkan lensa zoom yang paling berfungsi untuk fotografi panorama. Anda terhitung dapat memotret pemandangan bersama lensa fix / prime, namun lensa zoom dapat memberi Anda lebih banyak pilihan dan fleksibilitas, lebih-lebih dalam situasi sulit di mana gerakan Anda terbatas. Jika Anda punyai DSLR, setiap lensa zoom wide layaknya 18-55mm atau 18-200mm dapat bekerja bersama baik untuk fotografi panorama.
  3.     Filter Lensa - Saya anjurkan Anda melepaskan filter berasal dari lensa saat memotret panorama. Boleh saja Anda memanfaatkan filter selama itu tidak mengakibatkan vignette apa-pun terhadap gambar (baca di sini apa itu vignette). Pastikan menghindari filter Circular Polarizing, dikarenakan filter itu dapat mengacaukan langit terhadap gambar. Berikut ini adalah semisal pemandangan yang buruk dikarenakan filter:


    Tripod - kepentingan tripod di sini adalah opsional, namun terlampau dianjurkan untuk hasil terbaik. Baiknya memanfaatkan tripod kokoh dan pastikan bahwa kepala cukup fleksibel untuk Anda melakukan pan berasal dari kiri ke kanan bersama mudah.
    Panoramic Setup - setup pemandangan penuh terlampau ideal untuk hasil terbaik, namun itu terlampau mahal ($500 +). Tidak dianjurkan untuk pemula dikarenakan kompleksitas penggunaan, namun itu yang mesti dimiliki bagi para profesional yang idamkan menjual gambar mereka.


Pengaturan Kamera

Sebelum Anda merasa mengambil alih gambar panorama, Anda mesti merubah lebih dari satu pengaturan terhadap kamera Anda. Berikut adalah apa yang saya anjurkan untuk mengatur kamera Anda:

  •     Menembak dalam Mode "Manual (M)" - hal yang paling perlu dalam pemandangan adalah kedisiplinan eksposur. Artinya gambar Anda mesti punyai eksposur yang sama. Jika kamera Anda dapat mengunci eksposur, Anda boleh menembak memanfaatkan mode pemotretan lain (baca di sini apa itu AE Lock). Tapi saya anjurkan untuk menembak dalam mode Manual untuk menghindar bisa saja buruk. Saya telah mengacaukan banyak panorama, bersama asumsi bahwa cara saya telah benar dikala berharap terhadap Auto Exposure Lock (AE Lock), setelah itu saya merasa menembak secara eksklusif dalam mode Manual untuk mengambil alih bahan pemandangan yang lebih baik.
  •     Set lensa Anda untuk Fokus Manual (MF) - dapat lebih baik ulang jikalau lensa Anda punyai fokus infinity (tak terhingga) sehingga Anda dapat melakukan fokus bersama baik terhadap objek yang jauh. Tapi yang paling penting di sini beralih ke fokus manual (MF) bukan autofocus (AF), sehingga lensa kamera tidak merubah fokus setiap kali Anda mengambil alih gambar. 
  •     ISO - jangan memanfaatkan "Auto ISO", sebaiknya mengatur ISO terhadap nilai standar, entah itu 100 atau 200.
  •     Aperture dan Shutter Speed - untuk gambar panorama, Anda dapat idamkan seluruh nya dalam situasi fokus bersama baik. Oleh dikarenakan itu, pastikan bahwa Anda mengatur aperture terhadap bukaan yang diperkirakan dapat membawa dampak fokus segala sesuatu dalam adegan terhitung elemen foreground. Tergantung terhitung terhadap focal length lensa, Anda dapat mengatur aperture untuk setidaknya f/8, namun dianjurkan f/10 atau lebih tinggi (tergantung terhadap seberapa dekat subek paling dekat bersama kamera Anda). Setelah Anda mengatur aperture bersama tepat, selanjutnya silahkan mengatur shutter speed berdasarkan pembacaan metering layaknya yang dijelaskan di bawah ini.
  •     Metering - dalam hal ini metering bukan cuma berprioritas terhadap pengukuran tempat terang atau gelap berasal dari adegan, melainkan coba untuk mendapatkan sesuatu yang manis di tempat tengah, lalu mengatur shutter speed berdasarkan tempat tengah berikut untuk seluruh panorama. Cobalah mengambil alih lebih dari satu gambar untuk menegaskan bahwa gambar tidak terlampau terang atau terlampau gelap (baca di sini mengenai metering).
  •     Focal Length Lensa - lensa wide dan ultra-wide di bawah 24-28mm terhadap sensor full-frame dan 16-18mm terhadap crop-sensor kebanyakan punyai kasus distorsi dan vignetting yang berat, yang dapat membawa dampak sulit untuk menyelaraskan dan menjahit gambar bersama benar. Biasanya, focal length yang saya memanfaatkan untuk melakukan pemandangan adalah pada 28mm s/d 50mm terhadap body full-frame dan 18mm s/d 35mm terhadap body crop-sensor.
  •     Gunakan Format Gambar RAW - Saya selalu menganjurkan untuk menembak bersama format RAW untuk hasil terbaik. Lihat artikel saya perbandingan RAW vs JPEG (baca di sini) untuk lihat mengapa Anda mesti menembak bersama format RAW.
  •     White Balance (WB) - ini yang tidak boleh dilupakan. Jika Anda menjatuhkan pilihan untuk memanfaatkan RAW maka untuk pengaturan White Balance memanfaatkan "Auto". Sehingga jikalau tersedia perbedaan WB terhadap lebih dari satu gambar masih dapat diperbaiki saat pengolahan gambar RAW. Sebaliknya, andaikan Anda memanfaatkan JPEG maka memastikan berasal dari awal WB yang dapat digunakan dan WB mesti berkesinambungan terhadap seluruh gambar.

Teknik Memotret Panorama

Mari kita lanjutkan ke bagian yang menyenangkan, memulai menembak panorama. Setelah Anda punyai setup peralatan dan siap untuk menuju ke lokasi, perhatikan petunjuk berikut:

  •     Mengidentifikasi tempat yang idamkan Anda foto. Hal pertama yang mesti Anda melakukan adalah mengidentifikasi apa yang Anda idamkan tangkap. Cara mendapatkan kandidat paling baik untuk foto pemandangan yaitu berdiri di atas gunung atau bukit, atau lihat ke bawah berasal dari tempat ketinggian tanpa tersedia subjek lainnya di dekat kamera Anda. Hindari menembak pemandangan bersama pohon-pohon, semak-semak dan benda-benda lainnya di latar depan (foreground), jikalau jikalau Anda punyai peralatan pemandangan spesifik yang dikalibrasi. Jika Anda memotret adegan yang jauh berasal dari Anda, pemandangan dapat menjahit sempurna, dikarenakan software tidak dapat mesti berurusan bersama kekeliruan paralaks (parallax error).
  •     Perhatikan angin dan benda bergerak lainnya. Angin dapat memindahkan daun pohon, rumput, air dan pasir di arah yang berbeda, yang dapat menyebabkan kerusakan pemandangan Anda. Hanya menembak dalam situasi berangin dikala angin kuat bergerak sepenuhnya dalam satu arah. Hindari mengambil alih gambar bergerak berasal dari gelombang air.
  •     Jika Anda dapat memanfaatkan tripod, maka dirikan tripod terhadap permukaan yang rata. Penjepit kamera terhadap tripod mesti dikencangkan. Pastikan bahwa Anda bebas menggeser kamera berasal dari satu segi ke segi lainnya tanpa tersedia terjadi pergeseran sudut. Cobalah untuk lihat kekeliruan berasal dari keserasian gambar bersama mencocokkan garis dalam Live View bersama garis cakrawala (horizon).
  •     Jika menembak bersama cuma mengandalkan genggaman tangan, maka jaga kamera dekat bersama mata Anda dan lihat melalui viewfinder bukan ulang melalui LCD. Lakukan pan berasal dari kiri ke kanan dan lihat apakah Anda dapat melindungi kamera lurus dan sejajar terhadap cakrawala. 
  •     Perhatikan titik awal dan titik akhir saat Anda dapat memotret. Tapi sebaiknya awali bersama mengambil alih gambar tunggal untuk menegaskan apakah gambar telah muncul baik. Jika gambar muncul buruk, cobalah periksa pengaturan eksposur Anda dan melakukan perubahan jikalau diperlukan.
  •     Arahkan kamera ke titik awal di sebelah kiri dan mengambil alih gambar pertama. Sebelum Anda memindahkan kamera, ingat menunjuk ke tempat mana titik fokus tengah dalam viewfinder, lantas merasa menggerakkan kamera ke kanan, hingga di pinggir tengah frame. Ini terhadap dasarnya artinya Anda dapat melakukan tumpang tindih gambar baru bersama gambar pertama kira-kira 50%. Mengambil gambar dan mengulangi proses ini hingga ke titik akhir. Mengingat di mana titik fokus tengah menunjuk tempat mana adalah cara termudah dan paling aman bagi saya untuk menegaskan bahwa gambar tumpang tindih berikut telah cukup untuk dijahit bersama baik.
  •     Setelah selesai mengambil alih gambar, cobalah periksa seluruh gambar untuk menegaskan tidak tersedia kesalahan. Setidaknya Anda dapat membayangkan bahwa gambar-gambar berikut dapat membuahkan pemandangan yang baik.

Cara termudah dan tercepat membawa dampak pemandangan dapat dilakukan bersama mengandalkan genggaman tangan. Percaya atau tidak lebih dari satu besar pemandangan saya selesai di genggam, tanpa tripod. Hasilnya bisa saja tidak sesempurna memanfaatkan tripod dan saya idamkan mereka berada di lebih dari satu kasus, namun hasilnya masih cukup baik untuk dicetak di atas kertas besar.

Menggunakan Panoramic Head

Jika Anda idamkan benar-benar bersama panorama, Anda mesti punyai Panoramic Setup yang baik, yang dapat sangat mungkin Anda untuk mengambil alih gambar tanpa kuatir mengenai kasus paralaks. Ada banyak solusi yang tidak sama di luar sana dan yang paling kondang adalah bersama Nodal Ninja, Manfrotto dan RRS yang paling akhir menjadi pilihan nomer satu untuk profesional. Dengan memanfaatkan Panoramic Head yang baik, Anda dapat punyai setup kamera berputar di kira-kira pupil masuk lensa dan mengambil alih sempurna baris tunggal atau multi-baris pemandangan yang dapat dijahit tanpa masalah.

demikianlah Cara Membuat Foto Panorgama Menggunakan Kamera DSLR Canon dan Nikon, semoga bermanfaat guys, terimakasih sumber. www.kelasfotografi.com

helopedia Updated at: 20.34
close
==Close==